Kamis, 17 Mei 2012

resume pedagogik


BAB 5
PENDIDIK DAN ANAK DIDIK
A.    Pendidik
1.   Pengertian pendidik
            Pendidik adalah orang yang membimbing anak kearah kedewasaan baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pandidikan berlangsung dalam pergaulan, seperti yang dikemukakan Langeveld (1980): Tiap_tiap pergaulan antara orang dewasa dengan anak merupakan lapangan atau suatu tempat di mana perbuatan mendidik berlangsung.   
Orang dewasa adalah manusia yang sudah mandiri, tidak tergantung pada orang lain tentang harga diri dan martabatnya,  dan kesanggupannya. Untuk membedakan gejala keanakan dan kedewasaan, Ngalim Purwanto (2004) membandingkannya sebagai berikut:
No
Keanakan
Kedewasaan
1
Mencari bentuk
Menampakan diri sebagai bentuk
2
Tidak mempunyai ketetapan
Beranggapan memiliki ketetapan
3
Tidak ada kemerdekaan
Merdeka
4
Mudah berubah
Tetap, stabil
5
Lemah
Kuat
6
Memerlukan bantuan
Membantu
7
Sangat mudah terpengaruh
Tidak tergantung pada orang lain

2.   Jenis-jenis pendidik
1)                  Pendidik pertama, ialah pendidik yang disebabkan kewajaran tanggung jawab untuk membimbing anak. Orang tua yaitu ayah dan ibu anak yang secara wajar dan alamiah mereka menjadi pendidik karena kenyataan bahwa anak lahir dalam keadaan tidak berdaya. Peran orang tua ini tidak hanya mendidik, namun ia juga menbantu perkembangan anak dalam segi kemanusiaannya.
2)                  Pendidik kedua, suatu profesi yang karena jabatannya ia harus mendidik anak. Guru tidak bisa disebut secara wajar dan alamiah menjadi pendidik, karena guru mendapat tugas dari orang tua sebagai pengganti mereka saat anak berada di sekolah. Dalam UU No.14 tahun 2005 tenteng guru dan dosen, guru adalah pendidik peofesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,  dan pendidikan menengah.  Akan tetapi ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang guru, yaitu:
a)      Guru harus sudah memiliki kedewasaan.
b)      Guru harus mampu memberikan keteladanan.
c)      Guru harus mampu menghayati kehidupan anak, serta bersedia membantunya.
d)     Guru harus mengikuti keadaan kejiwaan dan perkenbangan anak didik.
e)      Guru harus mengenal masing-masing anak sebagai pribadi.
f)       Guru harus menjadi seorang pribadi.
3.   Ciri-ciri pendidik
1)   Memiliki kewibawaan.
            Ciri utama seorang pendidik adalah kewibawaan yang terpancar dari dirinya terhadap anak didiknya. Kewibawaan merupakan suatu pancaran bain yang dapat menimbulkan pada pihak lain sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh pengertian atas pengaruh tersebut.
        Pendidik harus mempertahankan kewibawaan yang dimilikinya, sehingga sehingga harus dipelihara dan dibinanya. Langeveld mengemukakan tiga sendi kewibawaan untuk memeliharanya yaitu:
a)      Kepercayaan, pendidik harus percaya bahwa dirinya mampu mendidik dan juga harus percaya bahwa anak didik dapat di didik.
b)      Kasih sayang, penyerahan diri kepada orang yang dikasihsayangi dan pengendalian terhadap yang disayanginya.
c)      Kemampuan mendidik, bisa dikembangkan dengan beberapa cara selain itu juga harus menguasai materi.
2)   Mengenal anak didik
        Mengenal anak didik yaitu mengenal sifat anak secara umum, karena sifata anak itu berbeda-beda satu sama lain. Untuk itu seorang pendidik harus menngenal anak didiknya  secara khusus agar pendidikannya dapat sesuai dengan setiap anak secara perorangan.
3)   Membantu anak didik
        Pendidik harus mau membantu anak didiknya dan bantuan tersebut haruslah sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya. Tetapi pendidik juga tidak boleh memaksakan kehendak sendiri, ini karena pendidik sejatinya harus mendorong keinginan anak untuk berdiri sendiri.
4.   Syarat-syarat pendidik
        Bagi seorang pendidik yang bergaul dengan makhuk yang beraneka ragam karakternyadan harus berubah kearah yang lebih baik, maka terdapat syarat-syarat yaitu:
1)      Mengetahui tujuan pendidikan.
2)      Mengenal anak didiknya.
3)      Mengetahui prinsip dan penggunaan alat pendidikan.
4)      Mempunyai sikap bersedia membantu anak didik.
5)      Beridentifikasi dengan anak didiknya.
A. Anak Didik
1.   Pengertian anak didik
        Anak didik merupakan seseorang yang sedang berkembang memiliki potensi tertentu dan dengan bantuan pendidik ia mengembangkan potensinya tersebut secara optimal. Tirtahadja mengemukakan empat karakteristik anak didik, yaitu:
1)      Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan makhluk yang unik.
2)      Individu yang sedang berkembang.
3)      Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
4)      Individu yang memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri.
2.   Ciri-ciri Anak didik
        Terdapat tiga ciri-ciri anak didik menurut Edi Suardi, yaitu:
1)         Kelemahan dan ketidakberdayaan
      Anak ketika dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya. Baik kelemahan jasmaniah maupun rohaniah. Kelemahan dan ketidakberdayaan anak makin lama makin hilang karna berkat bantuan dan bimbingan pendidik.
2)         Anak didik adalah makhluk yang ingin berkembang
        Kelemahan dan ketidakberdayaan anak menjadi motor vitalitas pada anak sehingga ia ingin berkembang. Keinginan berkembang yang menggantikan ketidakmampuan pada anak manusia lahir itu, salah satu karunia yang besar untuk mereka ketingkat yang lebih tinggi. Inilah yang menjadi alasannya kenapa anak ingin berkembang dan mendapatkan hal-hal yang baru.
3)         Anak didik yang ingin menjadi diri sendiri
        Hal ini sangat penting, karena untuk bergaul dengan masyarakat seseorang haruslah menjadi diri sendiri atau pribadi. Pendidikan yang tidak memperhatikan anak ingin menjadi diri sendiri adalah pendidikan yang bersifat otoriter bahkan memaksa, berarti mematikan pribadi anak yang sedang tumbuh.
3.      Perkembangan anak didik
1)      Bayi (0-2 tahun)
        Masa bayi dalam keadaan yang tidak berdaya disatu pihak, akan tetapi dipihak lain menunjukan keinginan untuk berkembang. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang disekitarnya. Pada tahap ini tindakan pendidikan berupa pembiasaan yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan serta pemeliharaan fisik.
2)      Kanak-kanak (3-7 tahun)
            Masa kanank-kanak dibagi menjadi dua fase, yaitu:
            Pertama usia 3-4 tahun, merupakan masa otonomi, rasa malu dan ragu. Pada tahap ini anak dapat berdiri sendiri secara fisik. Tanpa dibantu orang lain. Namun disisi lain anak mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali meminta pertolongan dari orang tuanya.
            Kedua usia 4-7 tahun, merupakan masa eksplorasi. Masa  ini penuh dengan kegairahan untuk melihat dan mengetahui sebanyak-banyaknya. Ditandai dengan hasrat ingin tahu  yang luar biasa kuatnya, sehingga anak selalu aktif dan tidak mau diam. Pada masa ini anak sudah berkomunikasi dalam bentuk pergaulan bermain.
3)      Anak-anak (7-12 tahun)
        Masa anak-anak menginjak ke masa yamg lebih luas, dunia mereka lebih rasional dari pada masa kanak-kanak. Masa ini adalah masa perkembangan dunia kecerdasan. Pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada dilingkungannya, dorongan untuk mengetahui dan berbuat sangatlah besar. Hanya saja pada masa ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuannya anak akan mengalami hambatan yang akan menimbulkan rasa rendah diri.
4)      Puber (12-14 tahun)
        Masa puber merupakan masa transisi dan tumpang tindih, sebab masa ini dalam peralihan antara masa anak-anak dan remaja. Pada masa ini ada beberapa ciri yang bersangkutan dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis maupun psikologis.
        Dalam pertumbuhan dan perkembangan biologis anak laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan yang sifatnya fisik. Sedangkan secara psikologis diantara anak laki-laki dan perempuan mulai memiliki rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Masa remaja merupakan persiapan kearah kedewasaan yang didukung dengan kemampuan dan kecakapan yang dimilikinya. Anak berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas dirinya.
4.      Anak didik sebagai individu
            Individu adalah manusia perseorangan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dibagi dan bersifat unik serta bebas mengambil keputusan. Dalam bergaul masing-masing individu tetap menjadi diri sendiri dan bebas menentukan dirinya sendiri, tetapi tidak boleh merugikan orang lain. Keinginan menjadi diri sendiri itu pasti ada pada setiap manusia. Maka setiap anak yangberada dalam ikatan pendidikan dengan pendidiknya, adalah mereka yang pada dasarnya ingin menjadi diri sendiri.
B.  Interaksi Pedagosis antara Pendidik dengan Anak Didik
        Interaksi pedagogis merupakan suatu pergaulan antara anak dengan orang dewasa untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu menjadi manusia mandiri dan dewasa. Interaksi pedagogis pada umumnya adalah komunikasi timbal balik antara anak didik dan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
1.   Pendidikan berarti berkomunikasi
            Pendidik dan anak didik akan berkomunikasi, dalam arti komunikasi dua arah. Berkomunikasi berarti berhubungan timbal balik, seolah bercakap-cakap antara dua pihak.  Dalam berkomunikasi anak harus diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat sendiri dan bukan  berkomunikasi sepihak.
            Dalam berkomunikasi antara pendidik dengan anak didik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1)      Menyediakan situasi yang baik
      Pendidik berkewajiban menyediakan situasi yang paling baik agar anak didik dapat mencari sendiri yang ia perlukan.
2)      Mengikuti irama
      Pendidik membantu anak agar dapat mengembangkan bekal kemungkinan dengan membantunya memberikan suasana untuk yang paling baik mengikuti irama atau tempo masing-masing perkembangan anak.
2.   Syarat interaksi pedagogis
            Interaksi pedagogis akan berlangsung apabila terdapat beberapa hal, yaitu:
1)      Rasa tenang pada diri anak didik.
2)      Hadirnya kewibawaan.
3)      Kesediaan pendidik untuk membantu anak didik.
4)      Perhatikan minat anak.
3.   Interaksi pedagogis dalam proses belajar di sekolah
1)      Interksi atas dasar tugas dan peranan masing-masing.
2)      Ada tujuan.
3)      Kemauan guru untuk membantu.
4)      Ada prosedur yang sengaja direncanakan untuk mencapai suatu tujuan.
5)      Ditandai dengan satu garapan materi.
6)      Interaksi belajar mengajar ditandai dengan aktifitas murid.
7)      Guru mengmbil peran membimbing.
8)      Diantara interaksi belajar mengajar ada suatu disiplin.
9)      Ada batas waktu.
10)  Interaksi belajar mengajar individual.
11)  Interaksi belajar mengajar berkelompok.
12)  Interaksi belajar mengajar dengan tim guru.
4.   Aspek-aspek pendidikan
            Terdapat aspek-aspek pendidikan yang harus ada dalam proses interaksi belajar mengajardi sekolah, yaitu:
1)      Pendidikan budi pekerti.
2)      Pendidikan kecerdasan.
3)      Pendidikan sosial.
4)      Pendidikan kewarganegaraan.
5)      Pendidikan keindahan.
6)      Pendidikan jasmani.
7)      Pendidikan agama.
8)      Pendidikan kesejahteraan keluarga.













BAB 6
KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN
A.      Konsep dan Pengertian Alat Pendidikan
Alat pendidikan berhubungan dengan alat yang berupa material seperti sarana dan prasarana. Dalam kegiatan pendidikan yang dikatakan alat pendidikan tidak hanya terbatas pada bentuk material tetapi juga non material seperti perbuatan atau tindakan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan proses transformasi. Proses tranformasi dipandang sebagai bagian dari proses pendidikan, yaitu suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk memperngaruhi terdidik agar sampai pada suatu tujuan pendidikan yang diharapkan.
1.        Pengertian Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses pendidikan, baik berbentuk material maupun non material. Alat pendidikan yang berbentuk material adalah berbagai perlengkapan yang digunakan untuk keperluan pelaksanaan proses pendidikan. Biasanya berbentuk benda seperti sarana dan prasarana. Alat pendidikan yang berbentuk non material adalah suatu tindakan atau perbuatan situasi yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
a.        Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan non material berbentuk perbuatan yang digunakan pendidik kepentingan proses pendidikan. Artinya, seorang pendidik perlu memahami kondisi dan masalah yang dihadapi terdidik di kelas. Lois V. Jhonson dan Mary A. Bany menyatakan bahwa terdapat tujuh masalah yang perlu dipahami pendidik di kelas yaitu sebagai berikut.
1)        Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkah laku sosio-ekonomi.
2)        Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.
3)        Penyimpangan dan norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya.
4)        Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
5)        Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dan tugas tengah digarap.
6)        Semangat kerja rendah.
7)        Kelas kurang menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Ada beberapa masalah yang harus dianalisis dan seorang pendidik bisa memilih alat pendidikan berbentuk perbuatan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sebagai berikut.
1)        Untuk mengatasi kelas yang kurang kohesif. Karena alasan jenis kelamin, suku, tingkah laku sosio-ekonomi. Alat pendidikan perbuatab pembiasaan terhadap terdidik yang tidak dapat bersosialisasi di kelas dapat dipilih sebagai alternatif dalam mengatasi masalah.
2)        Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya.
3)        Penyimpangan dan norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya. Penyelesaiannya dapat dilakukan dengan alat pendidikan berupa perbuatan larangan.
4)        Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok. Dapat dilakukan dengan perbuatan melarang dan menjelaskan tentang bagaimana menempatkan perbuatan memuji yang benar, karena pujian bukan digunakan untuk perilaku yang negatif.
5)        Alat pendidikan dapat dilakukan adalah melalui perbuatan mengajak dan memberi contoh dengan tujuan kelompok terdidik dapat lebih fokus dan konsentrasi pada pelajaran yang sedang dipelajari.
6)        Alat pendidikan yang dapat dilakukan adala perbuatan menganjurkan dan memberi contoh agar semangat kerja terdidik berubah lebih baik.
7)        Salah satu contoh sederhana bagaimana penerapan konsep alat pendidikan melalui perbuatan. Boleh jadi sintesis dari beberapa bentuk alat pendidikan digunakan untuk menyelesaikan satu masalah atau bahkan sebaliknya satu bentuk alat pendidikan digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah.

2.        Alat Pendidikan Material
Alat pendidikan material atau benda terdiri dari sarana dan prasarana. Sarana pendidikan terdiri dari alat berat hardware dan alat ringan software. Prasarana sebagai alat pendidikan berkaitan dengan lingkungan fisik tempat belajar meskipun tidak berpengaruh langsung tetapi mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi sebagai berikut.
a.         Ruangan
Ruangan atau kelas tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.
b.        Pengaturan tempat duduk
Dalam mengatur tempat duduk, yang terpenting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingksh laku siswa.
c.         Suhu, ventilasi, dan penerangan
Lingkungan fisik ini adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman. Oleh karena itu, ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.
d.        Pengaturan penyimpanan barang
Melakukan perbaikan seawal mungkin dengan tidak mengundur-undur waktu lebih lama lagi dengan akibat kerusakan makin hebat.
B.       Karakteristik Alat Pendidikan
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan, peran alat pendidikan perlu dikembangkan secara optimal. Artinya, dalam penerapan dan penggunaan alat pendidikan perlu disesuaikan dengan memperhatikan berbagai kondisi yang berhubungan dengan usia dan psikis terdidik.
1.    Pengertian karakteristik alat pendidikan
Karakteristik alat pendidikan dapat diartikan sebagai persyaratan atau berbagai kondisi ideal alat pendidikan. Alat pendidikan berbentuk non material menunjuk pada bagaimana sebaiknya menerapkan perbuatan terhadap terdidik.
a.    Karakteristik alat pendidikan non material
1)   Perbuatan pendidik hendaknya dilakukan awal-awal bagaimana cara melakukan sesuatu karena manusia mempunyai sifat konservatif yang cenderung untuk mempertahankan atau tidak merubah kebiasaan.
2)   Perbuatan hendaknya membiasakan terdidik akan hal-hal yang harus dikerjakan agar menjadi biasa untuk melakukan sesuatu secara otomatis.
3)   Perbuatan pendidik hendaknya dilakukan dengan hati-hati. Sebab, terdidik yang sering menerima larangan akan merasa segala tingkah lakunya salah sehingga akan menimbulkan frustasi dan bahkan apabila larangan dalam bentuk teguran yang terlalu keras.
4)   Perbuatan hendaknya digunakan dengan diikuti oleh bimbingan apa yang sebaiknya harus dilakukan terdidik.
5)   Perbuatan hendaknya dilakukan dengan memberikan beberapa gambaran yang sesuai sebelum mengajak terdidik untuk melakukannya.
6)   Perbuatan hendaknya pendidik tidak harus memaksakan diri sedemikian rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai pribadi atau sebagai diri sendiri.
7)   Perbuatan pendidik hendaknya tidak berlebihan. Seringkali terlihat pendidik terlalu banyak memberikan pujian pada terdidik.
8)   Perbuatan pendidik hendaknya bijaksana menanggapi kalau ada sesuatu kesalahan dari terdidik.
b.   Karakteristik alat pendidikan material
1)   Alat pendidikan hendaknya terbuat dari bahan kuat agar tahan lama.
2)   Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
3)   Biaya alat pendidikan relatif murah.
4)   Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman.
5)   Alat pendidikan relatif ringan.

C.      Jenis dan Kegunaan Alat Pendidikan
1.    Pengertian jenis alat pendidikan
Alat pendidikan terdiri dari 2 jenis, yakni bersifat non material atau perbuatan/tindakan dan yang bersifat material atau kebendaan.
a.    Jenis alat pendidikan non material
Alat pendidikan non material adalah bentuk perbuatan atau tindakan untuk melakukan proses transformasi sebagai berikut.
1)      Pembiasaan
2)      Suruhan
3)      Larangan
4)      Menganjurkan
5)      Mengajak
6)      Memberi contoh
7)      Memuji
8)      Menghukum
b.    Jenis alat pendidikan material
Alat pendidikan material mencakup berbagai proses pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah seperti di masyarakat dan keluarga.
1)   Lahan atau tanah
2)   Bangunan atau gedung
3)   Perabot dan perlengkapan
2.    Penggunaan alat pendidikan
Penggunaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Didalam memilih alat pendidikan yang akan digunakan perlu diingat atau diperhatikan adalah hal-hal sebagai berikut.
a.    Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat itu?
b.    Siapakah yang akan menggunakan alat itu?
c.    Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan?
d.   Terhadap siapakah alat itu digunakan?
Dengan penggunaan alat itu diharapkan anak didik akan mengalami perubahan yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau perubahan yang tidak hanya bersifat mekanistis, tetapi benar-benar merupakan pencerminan dan pribadi anak didik. Dalam masalah siapakah yang menggunakan alat itu, maka perlu diingat bagaimanakah kondisi anak yang menerimanya. Apakah anak didik itu berkelainan dsb.
Tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan, kedewasaan ini dapat dicapai dalam pergaulan antara terdidik dengan pendidik, dan pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang utama. Jadi dapat ditegaskan, bahwa alat yang utaa untuk mencapai tujuan pendidikan adalah pergaulan.
Meskipun tujuan pendidikan itu adalah sesuatu yang baik, namun apa bentuk atau jenis dan pada tujuan itu adalah bermacam-macam. Pendidik sebagai pemakai alat pendidikan juga berbeda-beda keahlian dan orientasinya meskipun dalam bidang studi yang sama. Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan tentang anak didik adalah dari segi-segi sebagai berikut.
a.    Jenis kelamin
b.    Usia
c.    Bakat
d.   Perkembangan
e.    Alam sekitar








BAB 7
KASIH SAYANG, KEWIBAWAAN, DAN TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN
A.    Konsep dan Peranan Kasih Sayang dalam Keluarga
1.      Pengertian kasih sayang         
Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik antara dua manusia atau lebih. Pola hubungan ini ditandai oleh adanya perasaan sayang, saling mengasihi, saling mencintai, saling memperhatikan, dan saling memberi.
   Anak-anak yang tumbuh dalam limpahan kasih sayang akan memiliki hati yang hangat. Mereka akan memperlakukan orang lain dengan penuh kecintaa. Anak-anak yang kurang atau tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya akan tumbuh menjadi anak yang merasa dikucilkan.
Beberapa akibat negatif kasih sayang berlebihan adalah:
a.       Akan tumbuh menjadi anak yang selalu ingin diperlakukan istimewa. Sifat-sifat otoriter akan tumbuh pada diri anak ketika orang tua selalu memenuhi segala keinginannya. Mansia seperti ini akan mudah patah ketika tidak ada yang memperhatikan keinginannya dan tidak memperoleh simpati dari orang lain.
b.      Anak-anak yang selalu dimanja akan mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangganya. Ia akan meminta dilayani istrinya secara sempurna, dan suka memperlakukan istrinya seperti pembantu yang harus tunduk terhadap perintahnya. Anak-anak yang selalu dimanjakan dengan segala kesenangan dan segala keinginannya terpenuhi, jika sudah besar akan menjadi manusia yang sombong dan suka memaksakan kehendak.

2.      Peranan kasih sayang dalam pendidikan
a.       Pendidik sebagai pembimbing
Realitas di masyarakat menunjukkan bahwa perilaku menyimpang dilatarbelakangi oleh kondisi dimana ia tumbuh dalam keluarga yang tidak memberikan kepuasan kasih sayang. Hal ini menjadi tantangan bagi pendidik untuk bias membantu peran orang tua, bahkan menggantikan peran orang tua jika mereka sibuk, untuk membimbing anak-anaknya.
b.      Pendidik sebagai pembentuk kepribadian
Tindakan-tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh anak bias disebabkan karena kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh orang-orang disekitarnya. Pendidik yang baik akan berusaha membentuk kepribadian anak didiknya agar lebih naik.
c.       Pendidik sebagai tempat perlindungan
Tindakan seorang anak didik kabur dari rumah orang tuanya adalah contoh akibat dari kurangnya kasih sayang dari orang tuanya. Dalam hal ini anak akan mencari perlindungan kepada siapa saja yang dianggap dekat.
d.      Pendidik sebagai figure tauladan
Seorang pendidik yang berperilaku ramah, hangat, selalu tersenyum, selalu merespon pertanyaan atau pembicaraan anak didik, akan menumbuhkan psikologis yang bagus bagi anak didik. Anak tidak takut berbicara, dapat mencurahkan isi hatinya dan senang melibatkan dirinya dalam kegiatan di sekolah.
e.       Pendidik sebagai sumber pengetahuan
Dalam proses pendidikan, dimana terjadi proses transformasi dilakukan dengan hati-hati. Pengetahuan dapat merubah sikap dan perilaku anak, berubah positif jika pengetahuan itu sesuai dengan masanya, apabila tidak disesuaikan akan membentuk perilaku negatif.
1)      Beberapa hal yang mungkin terjadi apabila pendidik tidak hati-hati dalam mentransfer pengetahuan:tidak dapat mengajar dengan baik.
2)      Anak-anak akan mencari sumber belajar lain tanpa bimbingan, yang akan menghasilkan perilaku yang tidak diharapkan.
3)      Kurangnya bimbingan akan menimbulkan perilaku yang tidak bertanggung jawab.

B.     Konsep dan Peranan Kewibawaan dalam Pendidikan
1.      Pengertian tentang kewibawaan
      Kewibawaan adalah suatu daya mempengaruhi yang terdapat pada seseorang, sehingga orang lain yang berhadapan dengan dia, secara sadar dan suka rela menjadi tunduk kepadanya.
1.      Macam-macam kewibawaan
a.       Kewibawaan lahir
Kewibawaan lahir adalah kewibawaan yang timbul karena kesan-kesan lahiriah seseorang, seperti bentuk tubuh yang besar, pakaian rapid an suara yang keras.
b.      Kewibawaan batin
Kewibawaan yang didukung karena keadaan batin seseorang, seperti:
1)      Adanya rasa cinta
2)      Adanya rasa demi kamu
3)      Adanya kelebihan batin
4)      Adanya ketaatannya kepada norma.
                                                               
2.      Mempertahankan kewibawaan dalam pendidikan
a.       Kewibawaannya yang dimiliki pendidik berakhir
      Pendidik harus mempunyai alasan mengapa anak harus berbuat begini dan begitu, maupun ketika pendidik melarang anak didik melakukan sesuatu.
b.      Bersikap you attitude
      Pendidik menyuruh atau melarang anak melakukan sesuatu itu semata-mata hanya untuk kamu (peserta didik).
c.       Bersikap sabar
      Pendidik harus sabar menunggu peserta didik melakukan hal yang pendidik inginkan.
d.      Bersikap memberi kebebasan
      Semakin bertambah umur anak didik, pendidik hendaknya member kebebasan kepada anak didiknya.

3.      Kewibawaan dan anak didik
      Kewibawaan itu menentukan bentuk perlakuan yang hedaknya diikuti serta menolak yang tidak dikehendaki.
      Jika anak sudah dapat mengakui kewibawaan pendidik, maka pendidikan yang sesungguhnya dapat dimulai, anak mulai dapat dikenalkan dengan norma yang sesungguhnya.
      Sehubungan dengan penerima norma itu, akan dipaparkan bagaimana proses penerimaan norma pada anak. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
a.       Anak menghadapi pendidik sebagai pendukung norma tertentu. Anak akan melakukan norma yang dilakukan oleh pendidiknya, dan akan akan menganggap hal itu tidak baik karena dilarang oleh pendidiknya.
b.      Anak kemudian mengerti bahwa tingkah laku pendidiknya itu adalah diatur oleh sesuatu yang disebut norma.
c.       Setelah anak dapat melihat norma terlepas dari si pendukung norma, maka tindakan pendidik sebagai pendukung norma, selalu dibandingkan dengan norma yang diketahui anak, atau dengan norma yang dikatakan oleh pendidiknya itu.
d.      Bila ternyata pendidik mempunyai tingkah laku yang cocok dengan norma yang dikemukakan, maka anak akan menerima dengan suka rela.

C.    Konsep Kewajiban dan Tanggung Jawab dalam Pendidikan
1.      Pengertian tanggung jawab
      Bertanggung jawab berarti dapat menerangkan perbuatan kita dan kepentingan kitadengan orang lain. Kita selalu dapat menunjukkan bahwa perbuatan kita itu tidak merugikan orang lain, bahkan tindakan atau perbuatan kita itu untuk menjaga kehidupan social itu sendiri.
1.      Contoh tindakan yang berkaitan dengan bertanggung jawab
      Salah satu contoh perbuatan yang tidak bertanggung jawab adalah pengemudi kendaraan bermotor yang memarkir kendaraan semaunya sendiri dan tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Perbuata tersebut tidak bertanggung jawab karena dapat menimbulkan bahay bagi pengguna jalan lainnya.
      Bertanggung jawab berhubungan dengan pertimbangan. Seseorang dapat menimbang ketika ia dapat berfikir. Oleh karena itu bertanggung jawab tumbuh bersamaan dengan kemampuan berfikir. Dan umumnya anak-anak belum bisa bertanggung jawab dengan sempurna.
2.      Pendidika dan tanggung jawab
Rumusan tujuan pendidikan terdiri atas dua bagian, yaitu:
a.       Tujuan individual: membentuk manusia susila yang cakap.
b.      Tujuan kemasyarakatan: membentuk warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
Proses kehidupan manusia terjadi melalui beberapa tingkatan, yaitu:
1.      Tingkat bayi, sebagian besar waktu digunakan untuk makan, minum dan tidur.
2.      Tingkat kanak-kanak aktivitasnya bermain.
3.      Tingkat anak aktivitasnya dengan sosialisasi di luar keluarga.
4.      Tingkat pemuda pertumbuhan dan perkembangan menuju kearah kesempurnaan.
5.      Tingkat dewasa segala aktivitasnya sudah harus dapat dipertanggungjawabkan.

3.      Tanggung jawab manusia dalam ajaran agama
1)      Tanggung jawab manusia terhadap Tuhan
      Menurut akal dan agama, manusia wajib mengenal dan mengetahui pencipta alam, yang merupakan pemilik dan pemberi kenikmatan kepada makhluk. Manusia wajib tunduk dan patuh kepada perintah-perintahNya. Dan Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku.
2)      Tanggung jawab manusia terhadap dirinya
      Manusia memikul tanggung jawab pengembangan dan penyempurnaan dirinya, dan itu hanya bisa dilakukan dengan cara usaha dan kesungguhan. Masing-masing anggota tubuh mempunyai hak yang harus dipenuhi.
3)      Tanggung jawab manusia terhadap  masyarakat
      Manusia adalah makhluk social yang harus bekerja sama dengan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya. Manusia harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain dan sekaligus mengambil manfaat dari orang lain
4)      Tanggung jawab manusia terhadap keluarga
Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an, wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa-apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka.dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. Attahrim: 6).
5)      Tanggung jawab terhadap sanak-kerabat
      Rasulullah SAW bersabda , aku berpesan kepada umatku baik yang hadir maupun yang tidak hadir, hingga hari kiamat, hendaklah mereka menjalin silaturrahmi dengan sanak-kerabat mereka, karena silaturrahmi adalah bagian dari agama.
6)      Tanggung jawab terhadap ayah dan ibu
      Allah SWT berfirman, maka sekali-kali janganlah mengatakan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka,dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al Isra: 24).
7)      Tanggung jawab terhadap anak
      Kebaikan dan keburukan anak di dunia akan dikaitkan dengan orang tuanya. Orang tua berkewajiban mengenalkan Allah kepada anak-anaknya, mentaati perintah-Nya, dan mengajarkan akhlak yang baik kepada mereka.
8)      Tanggung jawab manusia terhadap alam
      Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya adalah untuk dimanfaatkan oleh manusia. Itu semua merupakan beban tanggung jawab manusia untuk selalu menghargai dan memanfaatkn alam dengan sebaik-baiknya.

1 komentar:

  1. casino.betfair.com - DrmCMD
    Experience 문경 출장안마 the gambling 정읍 출장안마 and gaming experience at Casino.betfair, the home of legal gambling in Ireland! 대구광역 출장마사지 This 하남 출장마사지 is one of the 경상남도 출장마사지 most beautiful casinos available!

    BalasHapus